PROGRAM KAKAO LESTARI

2011 - Sekarang

Lebih dari juta petani di Indonesia bertanggung jawab untuk menumbuhkan sebagian besar kakao dunia. Para petani ini terus berjuang dengan pohon kakao yang tidak produktif, tidak difermentasi, dan menua yang tidak mampu mereka ganti. Di beberapa tempat, hasil panen, pendapatan dan kualitas hidup mereka menurun. Pusat Perdagangan Internasional, 2017 Meskipun meningkatnya permintaan global untuk kakao yang diproduksi secara berkelanjutan menghadirkan peluang bagi petani di Indonesia, akses pasar global dan mendapatkan sertifikasi keberlanjutan masih tetap menjadi tantangan. Kalimajari menghadirkan kemampuan untuk memberdayakan organisasi produsen kakao dengan menawarkan cara sistematis ke arah praktik produksi yang lebih baik dan berkelanjutan sambil meningkatkan akses dan daya saing di pasar internasional.

Wilayah kerja: Bali, Sulawesi, Kalimantan, Papua, Sumatra
parallax background

Tiga Pilar dalam Program Kakao Lestari

Pemberdayaan Petani Perempuan
Kalimajari memahami perlunya memberdayakan petani perempuan dalam rantai pasokan dan seterusnya. Gagasan tentang keadilan gender adalah tentang mendorong perempuan untuk bekerja lebih banyak atau mengambil lebih banyak beban kerja dengan harapan bahwa ini akan menyebabkan perempuan menjadi lebih bertanggung jawab atas aset. Sebagai akibat atau apa kenyataannya saat ini, pendekatan ini menambah banyak beban bagi petani perempuan, dan mereka memilih untuk bekerja secara intensif di pertanian dan memberikan kesempatan pelatihan dan pekerjaan manajemen kepada laki-laki karena mereka sudah terlalu banyak bekerja di pertanian. ladang. Perempuan juga berkali-kali menolak untuk menghadiri pertemuan petani karena mereka takut berbicara di depan umum atau ditiadakan saat berbicara. Kalimajari menyadari hal ini dan masalah-masalah lain yang menantang hubungan antara perempuan dan laki-laki di pertanian dan di luar pertanian. Kalimajari menyarankan untuk mengadakan pelatihan gender yang akan meningkatkan kapasitas tim dalam masalah gender. Menyadari inisiatif dan inovasi yang dilakukan di seluruh Indonesia, Kalimajari juga bekerja menuju penganggaran gender bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Pelibatan Anak Muda di Sektor Pertanian

Pemuda mendorong perubahan di sektor ini dengan menerapkan sistem produksi baru dan memperkenalkan teknologi. Adopsi praktik pertanian yang sehat dan bahan tanam yang tepat dapat meningkatkan produktivitas hingga 300 ratus persen. Berikut ini beberapa sorotan mereka untuk melibatkan kaum muda di Jembrana:

  • Program Beasiswa Kakao Lestari AJS
  • Anugerah Jurnalisme Siswa (AJS) adalah kolaborasi program kerjasama antara Kalimajari, pemerintah Jembrana dan Institut SLOKA melalui BaleBengong. Beasiswa uang tunai dan pendampingan diberikan kepada 10 siswa terpilih (SMA / SMK) di Kabupaten Jembrana untuk melakukan penelitian mendalam tentang potensi kakao di daerah mereka sendiri. Program ini bertujuan untuk mendukung kaum muda dan menyebarkan minat di sektor pertanian, terutama kakao.

  • Program Magang
  • Program magang Kalimajari bertujuan untuk memposisikan orang-orang muda yang lebih baik untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan pertanian akar rumput terutama dalam peluang kakao dan rumput laut. Ini menyediakan platform bagi kaum muda untuk mengembangkan keterampilan, mengakses pengalaman kerja dan membangun jaringan yang dibutuhkan untuk pekerjaan yang bermakna di bidang pertanian. Dan itu juga menumbuhkan persepsi positif tentang pemuda di kalangan LSM, CSO, pemberi kerja sektor publik dan swasta.

  • Pelatihan MSC
  • Pentingnya pendekatan partisipasi dalam kegiatan pemantauan dan evaluasi perlu diakui sebagai indikator strategis dalam mengevaluasi proyek SUBAK. Hal ini didasarkan pada kesadaran akan pentingnya meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam mengelola proyek-proyek pembangunan melalui keterlibatan masyarakat penerima manfaat dalam hal ini adalah penerima manfaat dari program Kakao Lestari di Jembrana. Pelatihan MSC ini diharapkan didasarkan pada kumpulan cerita, pemilihan cerita yang sistematis, dan analisis cerita tentang perubahan signifikan dari intervensi yang dilakukan sehingga mereka dapat digunakan sebagai penyebaran informasi dari kegiatan di lapangan ke ruang publik. Melalui metode ini, suara nyata dari lapangan (suara dari lapangan) dan pengamatan mereka dari foto visual, dapat digunakan sebagai dasar untuk evaluasi dan akan disebarluaskan lebih luas, sehingga pada akhirnya menjadi media pembelajaran bagi semua pihak.



Pendekatan Lobi dan Advokasi
Kalimajari bekerja dengan melobi pemerintah pusat untuk mengumpulkan semua pelaku kakao untuk berkomitmen pada produksi yang lebih berkualitas dan ini berarti membuka pasar fermentasi di dalam negeri dan internasional untuk pasokan kakao Indonesia. Juga termasuk rencana untuk melibatkan pemerintah (kabupaten dan nasional) untuk menyelenggarakan konvensi kakao untuk meningkatkan kesadaran tentang UU Fermentasi dan praktik-praktik yang dilakukan di Jembrana. Selain itu, ini juga menggerakkan kebutuhan para petani akan dukungan, termasuk jenis input pertanian termasuk bahan tanam, pupuk, pestisida (dan mengadvokasi pengawasan pemerintah yang lebih baik untuk pestisida terlarang), dan mendapatkan akses ke diskusi tingkat tinggi seputar keputusan sektor kakao. Mendukung petani dalam kebutuhan mereka untuk meningkatkan produktivitas sehingga meningkatkan